Tak ada rumah selain hatimu,
Yang kusebut mihrab tempat aku berteduh.
Tak ada jam selain waktu bersamamu,
Yang kusebut dzikir dalam sunyi yang penuh.
Cinta ini bukan milik dunia,
Ia cahaya yang turun dari langit-Nya.
Kita hanya penjaga nyalanya,
Lewat senyum, sabar, dan bicara seadanya.
Yang penting bukan berapa banyak kata,
Tapi seberapa dalam kita saling menjaga.
Karena di matamu, kutemukan Tuhan
Yang diam-diam bersemayam dalam pelukan.
Kau bukan milikku—kau titipan,
Maka kujaga, bukan kuikatkan.
Begitu pula aku dalam genggammu,
Tak kau kuasai, tapi kau peluk dengan restu.
Tulisan ArifYuwono ( Sajadah itu bernama kita)