Di antara bisik doa yang terucap lirih di setiap penghujung malam, Allah menuliskan takdir yang tak pernah disangka. Sebuah kisah yang bermula sederhana, namun tumbuh menjadi cinta yang paling indah…
2020.
Di sebuah ruang kegiatan UKM MTQ Unesa, dua insan dipertemukan tanpa rencana. Tidak ada tatapan pertama yang dramatis, tidak ada degup tak terkendali seperti kisah roman dalam film—hanya dua orang yang bertemu sebagai sesama pejuang tilawah, sesama pengurus organisasi, dan sesama anak muda yang ingin mengabdi.
2021.
Waktu sempat mengambil jarak. Beberapa bulan tanpa kabar, seolah semesta menguji hati yang masih ragu. Namun takdir selalu menemukan jalan. Sebuah undangan sederhana—buka puasa bersama pada 5 Mei 2021—mengembalikan percakapan yang dulu sempat terhenti.
2022–2023.
Hari-hari dipenuhi pesan singkat dan percakapan ringan yang entah sejak kapan terasa selalu ditunggu. “Sudah makan?” “Lagi sibuk apa?” Hal sederhana yang membuat hati merasa dihargai.
2024.
Diawali dengan pertemuan sederhana yang tak pernah kami duga,
berlanjut dengan doa yang tak pernah putus kami panjatkan.
Hingga akhirnya, Allah mempertemukan dua hati yang ingin saling melengkapi dalam kebaikan dan cinta.
2025.
Dengan niat yang tulus dan penuh kebaikan, serta ridho dan restu dari orang tua kami,
kami berdua memantapkan langkah untuk melangkah menyatukan cinta dalam ikatan suci pernikahan.
Kami percaya,
bahwa setiap perjalanan cinta memiliki waktunya sendiri,
dan inilah waktu terbaik yang Allah pilih untuk kami bersatu.
Dengan segala kerendahan hati,
kami memohon doa dan restu agar pernikahan ini menjadi ladang pahala,
serta langkah awal menuju rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah.