-
Who's watching?
Guest -
Arum & Candra: Sebelum Hari H18 Oktober 2025 -
DOCUMENTERArum & Candra: Sebelum Hari H100% matchSU2025 10 18
Setelah Arum & Candra dipertemukan dalam situasi yang tepat, di mana keduanya telah siap untuk memulai hubungan bersama, tibalah mereka di awal perjalanan baru menuju pernikahan."Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (Surah Ar-Rum : 21) -
Breaking News
Hai semuanya! Ada kabar gembira nih, kita mau ngabarin kalau kita bakal segera menikah!
Tapi, maaf banget ya kalau nggak bisa ngundang kalian semua. Rencananya, kita bakal ngadain pernikahan yang lebih private di kediaman mempelai wanita, cuma sama keluarga dan sahabat terdekat.
Doain ya supaya semuanya lancar dan kita bisa segera membangun rumah tangga yang bahagia. Makasih banyak atas doa dan dukungannya!
Best regards,
Arum & Candra -
Bride & Groom
-
Location
Kediaman Mempelai WanitaManggian Kalisari Sayung Demak RT 04 RW 01 Kec. Sayung, Kabupaten Demak, Jawa TengahBuka Google Maps >>Timeline
Sabtu, 18 Oktober 2025
Mauidhoh Hasanah : Dr KH Muchotob HamzahSabtu, 18 Oktober 2025
Sabtu & Minggu
18 & 19 Oktober 2025 -
Our Memories















-
Our Love StoryMelodi yang Tercipta dari Dua Nada Berbeda
Episode 1:
Pertemuan Dua BadaiDi bawah langit biru kampus yang selalu berbisik rahasia, aku dan kamu bertemu pertama kali, seperti dua bintang yang saling menjauh, tapi ditakdirkan untuk bersinar dalam satu galaksi. Aku, pemuda berjiwa api, penuh semangat revolusi dan ide-ide yang membara seperti matahari terbit. Kamu, gadis berhati embun pagi, memilih jalan yang tenang, seperti sungai yang mengalir pelan menuju lautan damai. Pertemuan pertama kami bukanlah senyum manis atau tatapan yang mencuri napas, melainkan perdebatan sengit karena berseberangan ideologi.
Lapangan itu adalah medan perang bagi ideologi kami yang bertabrakan seperti badai dan angin sepoi. Aku, pemimpin sayap progresif, berteriak tentang perubahan radikal, tentang membongkar dinding-dinding lama untuk membiarkan cahaya baru menyusup. Kamu, dari kubu tradisional, membela akar yang dalam, nilai-nilai yang seperti pohon tua, kokoh meski angin kencang menerpa. Kami tak pernah berdiskusi pribadi hanya saling pandang dengan mata yang penuh api dan es, saling tuduh sebagai musuh di balik meja kayu yang usang. "Kamu terlalu keras kepala," kataku dalam hati, sementara kamu berpikir, "dia seperti angin ribut yang tak tahu damai." Tapi di balik itu, benih-benih rasa penasaran mulai bertunas, tak terlihat, seperti akar yang merayap di bawah tanah.
Episode 2:
Saat Dinding Ideologi RuntuhWaktu, sang penyair agung, mulai menenun benang nasib kami. Suatu malam hujan deras, kami terjebak bersama. Di bawah gemericik hujan yang mengetuk jendela seperti irama lagu lama, percakapan pertama kami lahir. Bukan perdebatan lagi, tapi curahan hati yang pelan: kamu bercerita tentang luka masa kecil yang membuatku haus akan perubahan, aku bagikan kisah tentang ketenangan yang kutemukan dalam pelukan lingkunganku. Malam itu, hujan menjadi saksi bagaimana dinding ideologi runtuh, digantikan oleh jembatan sederhana dari kata-kata. Sejak saat itu, kedekatan merayap pelan, pesan singkat di tengah malam tentang ide.
Perjalanan kami bukanlah jalan lurus seperti sungai yang tenang, melainkan gunung berliku yang penuh badai. Ada saat di mana perbedaan kami meledak lagi: aku ingin bergerak cepat ke aksi demonstrasi, kamu khawatir akan risiko yang mengancam harmoni. Pertengkaran itu seperti petir yang menyambar, meninggalkan luka, malam-malam di mana kami saling diam, hati yang terasa hampa seperti langit tanpa bintang. Tapi justru di lembah-lembah itu, kami belajar. Aku temukan kekuatan dalam ketenanganmu, bagaimana kamu mampu menenangkan amarahku seperti embun yang meredakan api. Kamu, di sisi lain, rasakan getar semangatku yang membangunkan jiwamu dari tidur panjang, mendorongmu untuk bermimpi lebih luas.
Perjalanan panjang itu membawa kami melewati ujian, dan hari-hari panjang di perpustakaan, di mana buku-buku tua menjadi jembatan bagi hati yang saling melengkapi. Kami sadar, seperti dua potong puzzle yang tak sempurna sendirian, tapi bersatu membentuk gambar indah: aku adalah angin yang membawamu terbang, kamu adalah akar yang menjagaku tetap berdiri.
Episode 3:
Simfoni yang Tak Pernah PudarAkhirnya, di sebuah coffee shop kecil saat berdiskusi dan membaca buku, aroma kopi dan halaman usang menyatukan hati kami: "Kita berbeda, tapi justru itulah yang membuat kita utuh," kataku, suara gemetar seperti daun yang bergoyang. Air matamu jatuh seperti permata, dan dengan senyum yang lembut, kamu menjawab, "Bersama, kita adalah lagu yang tak pernah pudar." Pernikahan kami bukanlah akhir, tapi babak baru dari simfoni abadi. Di altar bunga liar dan lilin-lilin yang menari, kami bersumpah untuk selamanya: melewati badai dan embun, perbedaan dan kesamaan, hingga usia senja tiba. Kampus yang dulu menyaksikan pertemuan kami kini menjadi legenda, dan kami, dua jiwa yang saling melengkapi, berjalan tangan bergandengan menuju horizon yang tak berujung, cinta yang lahir dari benturan, tumbuh dalam pelukan, dan abadi seperti langit malam yang penuh bintang. -
Wedding GiftKehadiran dan doa dari kerabat serta sahabat tercinta adalah anugerah terindah dalam pernikahan kami. Jika ingin berbagi kebahagiaan dalam bentuk tanda kasih, bisa melalui :BANK MANDIRI
1390028456071Arum Latifatul HasanahBANK BCA
5915007799Candra Yudha Satria -
Menghitung Hari00Hari00Jam00Menit00DetikKirim ucapan untuk mempelai
dan konfirmasi kehadiran
Kirim UcapanForm kirim ucapan & rsvp
akan otomatis tampil di bagian ini -
We would like to thank you for sharing in our wedding celebration. We are grateful for your presence, warm wishes, and your generous gift. We look forward to our future together and to making more memories with you.See You On Our Big DayArum & Candra
18 Oct 2025
10:00 WIB
Kediaman Mempelai Wanita - Manggian Kalisari Sayung Demak RT 04 RW 01 Kec. Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah
Nama